Cara cara mudah memainkan karinding seperti yang di  wariskan oleh bah olot.Karinding tunggal radartv  bah olot sendiri adalah salah satu narasumber seniman jawa barat yang ada di Desa Cimanggung, Kecamatan Parakan Muncang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Dan kata bah olot Cara memainkan karinding cukup sederhana,
yaitu dengan menempelkan ruas tengah
karinding di depan mulut yang agak terbuka,
lalu memukul atau menyentir ujung ruas
paling kanan karinding dengan satu jari
hingga “jarum” karinding pun bergetar secara
intens. Dari getar atau vibra “jarum” itulah
dihasilkan suara yang nanti diresonansi oleh
mulut. Suara yang dikeluarkan akan
tergantung dari rongga mulut, nafas, dan
lidah. Secara konvensional
Nada atau pirigan dalam memainkan
karinding ada empat jenis, yaitu:
1.Tonggeret
2.Gogondangan
3.Rereogan
4.Iring-iringan.
  Karinding yang Bahannya ada yang dari
kawung dan bambu. ” Kalau yang dari bambu
biasanya khas dari Garut, nah kalau yang dari
kawung ini yang khas Cineam. Ada juga yang
mengatakan lagi kalau yang kawung ini untuk
laki laki, dan yang bambu untuk perempuan,”
  Oleh karena itu, Karinding mesti
dipadukan dengan alat-alat musik tradisional
(seperti angklung dan celempungan) untuk
menghasilkan harmonisasi nada. Nada
Karinding sangat ringan dan rendah. Memiliki
empat bagian, yaitu:
-Bagian jarum tempat keluarnya nada yang
disebut buntut lisa, lalu buntut sebagai
pegangan.
-Bagian tengah yang disebut pahul berfungsi
untuk mempercepat getaran dan bagian ujung
yang disebut hulu sebagai sumber getaran.
Hulu jika dipukul oleh tangan akan
menggerakan buntut lisa. Dan al hasil kluar lah nada dari alat Karinding.
Beberapa sumber mengatakan bahwa
karinding pun bukan hanya ada di Jawa
Barat atau priangan saja, melainkan dimiliki
berbagai suku atau daerah di tanah air,
bahkan berbagai suku di bangsa lain pun
memiliki alat musik ini–hanya berbeda
namanya saja.



-Di Bali bernama genggong
-Jawa Tengah menamainya rinding
-karimbi di Kalimantan dan beberapa tempat
di “luar” menamainya dengan zuesharp
( harpanya dewa Zues). Dan istilah musik
modern biasa menyebut karinding ini dengan
sebutan harpa mulut (mouth harp). Dari sisi
produksi suara pun tak jauh berbeda, hanya
cara memainkannya saja yang sedikit
berlainan; ada yang di trim (di getarkan
dengan di sentir), di tap ( dipukul), dan ada
pula yang di tarik
dengan menggunakan benang.
Sedangkan karinding yang di temui di tataran
Sunda dimainkan
dengan cara di tap atau dipukul.
Itulah sejarah seputar Karinding yang saya
rangkum dari berbagai sumber,yang mudah-
mudahan dapat meningkatkan kembali rasa
mencintai dan memiliki terhadap seni budaya
asli Bangsa ini.
Dalam hal ini saya merasa Bangga
karena masih ada seniman-seniman muda
yang mulai menggali kembali seni budaya
Sunda yang pernah ada dan hampir punah. Demikian cara cara dan sejarah tentang karinding semoga bermanfaat,